Sabtu, 02 Oktober 2010

Surat untuk sang mantan

Hallo dirimu yang disana,
dirimu yang sedang bernapas dan berharap dirinya tak kuketik didalam blog ku,
maaf, namun harapan mu sia-sia

kita sudah melewati 2 bulan yang sukses tanpa kata-kata "sayang" dan "cinta" lagi
kita sudah melewati 2 bulan yang getir tanpa nama kita masing-masing di relationship status facebook kita

Untuk sementara waktu, izinkan aku memberitahumu, walau tak secara langsung.
Bahwasanya, aku kesulitan mencari kata yang tidak semenjijikan kata "aku rindu padamu" dan "aku masih membutuhkanmu" untuk memberi tahu mu bahwa keadaan dan status perasaanku sekarang adalah itu, tapi aku mencoba mencari kalimat lain yang tidak semenjijikan itu, kesulitan.

Majalah Gadis selalu memberi petuah gombal bahwa kita akan merasa kehilangan ketika sudah pisah.

Ya, aku merasakan hal itu juga. Kau pasti tau bagaimana sesaknya ketika kau mengatakan tak mau lagi kembali, dengan alasan halus "sedang tidak ingin pacaran dulu..."

namun aku tahu, itu hanyalah bahasa halus dari "gue nggak mau balikan sama lo"

aku tahu mungkin kita nggak bakal bisa kembali lagi, tapi satu hal yang pasti, aku tak akan pernah kuat untuk melihat ada orang lain yang bersanding di relationship status facebook mu.

aku harap aku tak akan pernah me remove mu dari facebook ku, namun sebelum aku melihat itu, aku sudah yakin pasti maka itu aku me remove mu, maaf sekali lagi kalau tiba-tiba kau marah ketika tahu dan sadar.
ah..menurutku pun kau tak akan peduli juga

aku ingin beritahu padamu bahwa aku menyesal dan aku akan merubahnya dan blablabla lain yang pasti akan kau bilang bullshit, tapi itulah sesungguhnya, aku siap menerima segala hukuman jika aku mengulanginya lagi.


aku tau aku dulu menyia-nyiakan mu, namun sekarang aku merasa kau lebih baik daripada pria-pria brengsek diluar sana.

Setiap melihat tanggal 28 atau tanggal 9, aku emosi bukan main.

maaf, aku tidak memaksa mu untuk kembali, karena aku tau pasti kamu membenci ku. Benci untuk mengatakan ini, tapi entah kenapa aku merasakan bahwa perasaan ku begitu besar malah untuk orang seperti DIRIMU.

aku tau pasti disana, di rumahmu yang dibilangan cimanggis sana, sedang menyumpahi ku jika terus-terusan mengingatmu


aku sudah berusaha melupakanmu, tapi bagaimana bisa kalo disetiap sudut-sudut lingkungan selalu ada yang bisa mengingatkan ku pada 5 huruf yang menyusun namamu ?

1 komentar: